Kematian

“Kapan kematian itu tiba?” “Umur berapa aku mati?” “Siapa berikutnya yang meninggal?”

te Teresia
te Teresia Praktisi Kartu Tarot
InPics 1569903767[1]

“Kapan kematian itu tiba?”

“Umur berapa aku mati?”

“Siapa berikutnya yang meninggal?”

Ada banyak pertanyaan tentang kematian. Terutama tentang waktu : kapan saat itu? Demikian juga dengan sebagian besar klien tarot. Pertanyaan tentang kematian.  Bahkan saat kartu Death terbuka dalam tebarannya, bahkan sebelum dibacakan klien sudah merasakan kekuatiran yang mendalam.

Ruang tarot sendiri memang tidak akan melayani pertanyaan tentang kematian. Mengapa? Sebab kematian adalah rahasia paling rahasia Yang Kuasa.

“Mbak, mengapa aku pernah mendapat firasat atau perasaan  kematian seseorang yang paling dekat?”

Demikian juga dengan penulis, pernah mendapat firasat atau tanda-tanda kematian seseorang yang paling dekat. Saat itu Penulis hanya bisa berdoa dan berusaha menolak semua tanda-tanda itu dan secara bijak menyimpan yang dirasakan itu hanya untuk diri sendiri.  Penulis masih dan tetap mempercayai kematian adalah milik Yang Maha Kuasa.

Pribadi yang bijak

Bila mendapatkan kartu Death dalam tebaranmu, tetaplah berpikir positif. Bijaklah dalam menyikapi kematian. Ada banyak peristiwa baik dibalik kejadian kematian.

Kematian bukan hanya tentang usia, tetapi bisa saja menunjukkan putusnya hubungan yang tidak harmonis, selesainya pengkhianatan persahabatan, bahkan  keadaan yang tidak membaik. Bukankah kematian dapat membawa kita satu kebangkitan atau lebih disikapi sebagai kesempatan kedua yang lebih baik dalam semua permasalahan, semua dapat terjadi apabila kita menjadi pribadi yang bijak.

Seperti terlihat dalam kartu tarot Penulis. Si Satria Kematian dengan membawa bendera kemenangan meninggalkan kehancuran suatu tempat  dengan langit yang masih membara  tapi terlihat  ada seorang anak kecil yang tidak punya rasa takut membawa buket kembang, bila dibacakan maka kematian bukan solusi mengakhiri masalah tetapi akan ada kebaikan-kebaikan dibalik kematian. Tak ada yang sia-sia.

Tetaplah menjadi pribadi yang bijak.