Bisakah Kaum Awam Belajar Meramal?

Bisa ya bisa tidak. Teknik tertentu memang dapat dilatihkan, misalnya membaca garis tangan, graphology atau kartu ramal. Ada ketrampilan tertentu yang baru dapat diturunkan melalui proses reinkarnasi, atau berdasarkan ada tidaknya bakat supranatural pada diri seseorang.

Nunuk Ambarwati
Nunuk Ambarwati Praktisi Kartu Tarot
Bisakah Kaum Awam Belajar Meramal

Bisa ya bisa tidak. Teknik tertentu memang dapat dilatihkan, misalnya membaca garis tangan, graphology atau kartu ramal. Ada ketrampilan tertentu yang baru dapat diturunkan melalui proses reinkarnasi, atau berdasarkan ada tidaknya bakat supranatural pada diri seseorang.

Selain itu diperlukan juga kepekaan dalam membaca dan mengartikan simbol/firasat menjadi suatu bacaan bermakna. Hal ini tentunya tidaklah mudah dilakukan oleh awam. Selain perlu melihat ada tidaknya bakat supranatural, tentunya memerlukan waktu tidak sedikit dalam mengasah kepekaan mengartikan simbol. Untuk itu, bila sudah mengikuti pelatihan membaca tarot dan sejenisnya, tapi tidak diikuti praktek pembacaan terus menerus, maka kepekaan membaca juga tidak terlatih. Jam terbang atau pengalaman itu memang penting. Semakin banyak menangani klien dengan berbagai masalahnya, akan semakin terlatih menganalisa dan lebih peka.

Pekerjaan atau profesi Tarot Reader itu membutuhkan keahlian, paham tentang sejarah kartu itu sendiri, psikologi, mengolah fokus dan energi. Dia juga membaca visualisasi kartu-kartu yang keluar.

Pembaca tarot atau peramal yang sudah berpengalaman pun, jarang ada yang mendekati angka 100% dalam soal akurasi pembacaan. Biasanya, bila tingkat akurasi pembacaan mendekati angka 80% dari kejadian sesungguhnya, orang sudah bisa menerima dan menganggapnya sudah baik.